Tanpa Papan Merk, Kualitas Proyek Jalan Desa G2 Dwijaya Buruk

MUSIRAWAS, PATROLI
Jalan tampak retak akibat pengerjaan buruk

PU Cipta Karya Propinsi Sumsel, tahun 2014, melalui pihak rekanan CV Putri Nayya, melaksanakan  pembangunan proyek Jalan di Desa G2 Dwijaya di daerah Kecamatan Tugu Mulyo Kabupaten Musi Rawas Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel), dengan anggaran Rp424.233.000,-, yang belum lama ini selesai dikerjakan, tapi, kini kondisi jalan ini sudah terlihat mengalami kerusakkan.
Hal demikian, terindikasi saat proyek ini dikerjakan kuat dugaan tidak mengacu ke standar PU. Seperti tertuang dalam Rencana Anggaran Biaya (RAB), Meliputi,  pembersihan lokasi jalan, penggoralan, pemadatan, termasuk adukkan komposisi semen yang dipakai pada saat waktu finishing dan di atas badan jalan disiram aspal yang terlihat sangat tipis. Selain itu juga menemukan kondisi badan jalan yang retak-retak dan ada batu koralnya sudah berhamburan  di badan jalan. Hal ini berdasarkan pantauan Patroli dilapangan belum lama ini.

Padahal, setidaknya proyek dibawah naungan Dinas Pekerjaan Umum (PU) Cipta Karya Provinsi Sumatera Selatan, jika dilaksanakan sesuai ketentuan dan standarisasi proyek dapat menghasilkan fisik proyek yang berkualitas dan baik.  “Gimana Mas, ini proyek jalan baru selesai dikerjakan kok mudah sekali retak dan pecah seperti ini, dan tidak lama lagi kondisi jalan yang ada di daerah kami ini mengalami kerusakkan berat, yang jelas proyek jalan di desa kami kwalitas buruk,” sindir No (45) warga setempat  kepada Patroli pekan lalu.
Lebih lanjut, menurut dia, sejak awal proyek ini dikerjakan tidak terlihat adanya papan merk proyek yang terpajang maupun pengawasan dari pihak yang terkait, dan juga tidak melibatkan  pihak pemerintah desa. “Kita baru tahu dari mas, kalau proyek ini dananya hampir setengah milliar rupiah, Karena selama ini baik saya dan warga di sini tidak tahu informasi tersebut, jika melihat kondisi jalan dan jumlah dana yang dihabiskan dalam proyek jalan ini sangatlah bertolak belakang dan tidak sesuai dengan kondisi hasil fisik  yang ada, dan mengharapkan agar ada tindaklanjut dari pihak yang berkompeten terhadap permasalahan ini,” ungkapnya.
Hal senada dikatakan Paimin (50) yang juga mengaku warga setempat. Ia sangat prihatin melihat kondisi fisik jalan yang ada di daerah mereka ini. Semestinya pihak dari dinas PU terlibat langsung dalam pelaksanaannya untuk mengawasi jalannya proyek ini. Karena menurutnya ada sekali atau dua kali orang dari provinsi datang ke sini, selebihnya hanya pengawas dari pihak rekanan saja. “ Gimana pekerjaaan jalan daerah kita ini mau maksimal pak, Jika tidak ada pengawas dari dinas PU langsung, sedangkan kita hanya wong cilik tidak ada kemampuan  untuk berbuat apa-apa, tolong diberitakan pak ,” ujarnya seraya mengharapkan agar masalah ini ada tindak lanjut para petinggi yang ada diatas sana untuk menyikapi masalah ini.
Sementara itu, Pulung, mantan Kepala Desa G. Dwijaya setempat yang sekarang menjabat PJS kades kepada wartawan saat dimintai tanggapannya via handphone, pekan lalu mengenai seputar hasil pekerjaan proyek jalan ini,  dia menyayangkan kerusakkan jalan yang ada saat ini, padahal proyek ini baru saja selesai dikerjakan,
“Kita berharap masalah proyek jalan ini dapat rehab  dan ada tindaklanjut dari pihak terkait, jika memang mau diperbaiki ya diperbaiki, dan Silahkan mas, hubungi pihak dinas saja, tapi saya lupa siapa nama orangnya,”ujar pulung seraya mengirimkan nomor handphone yang bersangkutan waktu itu.”
Terpisah, saat Ptaroli menghubungi handphone yang diberikan mantan kades Gdwijaya ini, Ternyata diketahui mengaku bernama Adi bagian perencanaan dinas PU Cipta Karya Provinsi Sumsel mengatakan, tidak mengetahui masalah adanya kerusakkan jalan yang maksud itu, dan dirinya saat ini masih di daerah Menggalo. “Sebaiknya bapak tanyakan langsung kepada PPK, PPTK karena kita hanya dibagian perencanaan, Silahkan anda memberitakan proyek jalan ini asal masalahnya  benar dan sesuai dengan kondisi  yang ada, Setahu kita dua hari yang lalu rekan kita itu baru pulang dari lokasi  proyek tersebut dan tidak menceritakan hal apapun  mengenai masalah ini,”imbuhnya.
Namun, saat ditanya wartawan,  siapa PPK maupun PPTK yang dimaksud dan dimana bisa minta komentar mereka, menurut Adi agar menghubungi  mantan kades G dwijaya saja  karena dia mengetahui semuanya termasuk nomor handphone milik PPK dan PPTK. “ Sebaiknya bapak temui Pak Pulung mantan kades G Dwijaya, Karena dia mengetaui masalah ini, termasuk mengenai berapa nomor Handphone PPK maupun PPTK, “ ungkapnya.  (Toni)
Powered by Blogger.